my wedding [3rd anniversary!] PG-15

Lagi-lagi FF abal yang saya tulis, dan entahlah saya ngetik ini kesambet apaan hahaha yang jelas, sedia kantong keresek disebelah kalian. Oh iya, seperti biasa saya hanya sanggup bikin PG-15, semoga gak bosen (._____.)

Chaejin pov

“Chaejin-ah.. bagaimana jika kita bercerai saja?”

Aku menatap pria yang memakai sweater hijau dihadapanku. Kami ada disebuah cafe, lihatlah.. dia terlihat sangat tampan tapi kata-katanya itu sangat menyebalkan! Cho Kyuhyun.. kau tidak sedang mengerjaiku kan?

“Kita bercerai saja!”

Aku tidak salah dengar? Andwaeee.. walaupun dia menyebalkan, tapi untuk bercerai? Aku tidak pernah punya pemikiran seperti itu! Okey, baiklah.. pernah sekali waktu aku dan dia sedang bertengkar hebat.

“Kyu, Wae..waeyo?”

“Tiffany lebih baik daripada kau Chaejin-ah, dia pintar memasak, seksi, cantik, dan dia sering bilang cinta padaku, tidak sepertimu. Jadi, lebih baik kita bercerai saja! Kita sama sekali tidak cocok”

Aku menatap wajah Kyuhyun lekat-lekat. Eh? bukankah tadi aku di cafe? kenapa sekarang ada di taman seperti ini?

“Cho Kyuhyun, apakah kau bersedia menerima Tiffany yang cantik dan seksi ini menjadi istrimu?”

Ingin rasanya aku menarik tangan Kyuhyun dan melempar si Tiffany itu dengan pot bunga yang ada disebelahku. Aigooo~

“Ne, aku sangat bersedia!”

Kyuhyun melirik ke arahku lalu memandang wajah Tiffany yang melirikku dengan senyum kemenangan. Huaaaaaaaa~ andwae! andwaeeeeeee..

Uwoow.. Aku membuka mataku dan jengjeng.. itu hanya mimpi? Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar dan yang paling melegakan adalah saat melihat Kyuhyun tidur disampingku. Huaaaaaa~ itu hanya mimpi? Terima kasih Tuhan.

Aku memeluk tubuh Kyuhyun dan lega sekali rasanya dia membalas pelukanku. Lee Chaejin, makanya kau itu harus berdoa dulu sebelum tidur!

****

Beraaaaaaaaat!! Kenapa rasanya sesak sekali? Perlahan aku membuka mataku dan aku melihat wajah Kyuhyun dihadapanku. Kyuhyun agak menindihku lalu tersenyum. Dia terlihat tampan. Eh? apakah ini masih lanjutan dari mimpi menyebalkan tadi malam?

“Chaejin-ah.. bangun! ayo bangun!”

“Tidak bisakah aku tidur lima menit lagi Kyuuu.. mataku berat sekali!”

“Kau lupa ini tanggal berapa?”

“Jangankan tanggal, aku bahkan tidak tahu ini hari apa! Menyingkir dari atas tubuhku.. kau berat!!”, aku mendorong tubuh Kyuhyun keras, tapi tidak berpengaruh. Dia malah makin menghimpit tubuhku. Sialan!

“20 Agustus! Happy..”, Kyuhyun mengecup bibirku.

“Anniversary..”, Sekali lagi dia mengecup bibirku.

“Yang ketiga Chaejin-ku yang sadis!”, Kyuhyun tersenyum lalu mengecup bibirku lagi dan mulai menciumi bibirku. Aku lupa ini anniversary kami yang ketiga. Wow.. tidak terasa sudah tiga tahun kami bersama dan setahun lalu kami benar-benar ‘menikah’.

Kyuhyun mengangkat wajahnya lalu tersenyum, “Baiklah.. nanti aku akan menyiapkan sesuatu untukmu, bersiap-siaplah dengan dandanan yang cantik! Aku sudah meminta Rae noona membantu hohoho~ kita janjian di halteu biasa hm?”

“Kau tahu? ini sepertinya bukan firasat yang baik!! Awas kalau kau mengajakku makan di kedai jajangmyeon lagi babikyu! dan.. jangan disana, itu TKP saat aku melihatmu tertabrak mobil! Itu mengerikan Kyu..”, Aku mengelus pipinya pelan.

“Baiklah, taman dekat kantorku saja bagaimana? Masalah tempat, lihat saja nanti dan berhenti memanggil suamimu seperti itu! Aissh~”

“Kau ingin aku memanggilmu babykyu? aigoo~ menggelikan!”

“Kau benar-benar.. menggemaskan!”, Kenapa dia menekankan kata ‘menggemaskan’? aissh~ omooo! Dia mencubit pipiku keras. Sial! Dia pikir pipiku ini kue mochi hah? Sakit..

****

Rae eonni benar-benar membuatku tersiksa. Kami berdua sama-sama tidak suka berdandan seperti ini dan dia tahu aku tidak suka. Tapi kenapa masih memaksaku seperti ini? dan catat! Kalau bukan karena dia kabur sambil membawa pakaian dan sepatuku di salon tadi, aku tidak sudi memakai high heels dan dress ini! Aissh~ awas saja kau nanti!

Aku jalan menuju pintu bis, entah kesialanku atau keseimbanganku yang payah, aku jatuh saat mau turun bus. Omo! memalukan!! Semua orang di bis menatapku dari jendela begitu juga orang di halteu. Mati saja kau Lee Chaejin! Aissh~ lututku berdarah.

“Agassi.. gwaenchana?”

Aku menoleh ke arah supir bus yang belum menutup pintunya lalu mengangguk. Sialan!! Seorang pria membantuku berdiri.

“Lututmu berdarah, tak apa-apa?”

“Tidak apa-apa, gamsahamnida..”, kKu berjalan ke arah taman dan lihat, lututku berdarah cukup banyak. Huaaaaaaa~ sakit sekali dan telapak tanganku juga sakit! Cara jatuhku tadi benar-benar tidak elit. Cih!

Aku melirik jam, sudah 30 menit aku menunggu disini, dan dia belum datang juga? selalu seperti itu. Apa dia baik-baik saja? terakhir janjian seperti ini, aku harus menemaninya selama lima hari di rumah sakit. Aaaah berpikir apa kau?? Dia pasti baik-baik saja.

Rasanya aku ingin menangis, kakiku sakit dan si bodoh itu sudah telat sejam tanpa memberiku kabar. Huaaaaaaa~ kenapa tidak sekalian saja turun hujan hah? Agar seperti di drama-drama melankolis. Si gadis menunggu lama lau turun hujan dan.. omo! Benar-benar hujan? Yak! Kenapa tidak permisi dulu hah? Bajuku basah kuyup dan lukaku makin perih!!

Ini semua pasti bukan karena keseimbanganku yang parah, tapi karena sepatu bodoh ini. Aku membuka sepatuku lalu melemparnya asal.

“Kenapa melempar sepatu seperti itu?”

Aku menatap seorang pria, err.. ralat! Dia tampak seperti babi dihadapanku sekarang! memunguti sepatuku dengan wajah bodohnya dan payung besarnya itu.

“Mianhae.. tadi ada rapat penting!”

“Huaaaaaaaaaa dasar bodoh!!”, Aku berjongkok lalu menangis. Aaaah ingin rasanya memakan dia hidup-hidup!

“Aissh~ yak! Jangan menangis seperti itu, memalukan! Ayo berdiri dan kita ke restoran sekarang, kau pasti sudah lapar kan?”, Kyuhyun menarik tanganku membuatku berdiri.

“Aku sudah tidak mood pergi! Firasatku tadi pagi benar kan?”

“Ayolah, jangan begitu.. aku sudah memesan tempatnya loh!”

“Lalu? kau pikir aku ingin pergi dengan penampilan seperti ini?? Dan lihat Kyuuu kakiku berdarah!”, Aku menunjukan lututku yang berdarah pada bocah menyebalkan ini.

“Kenapa bisa seperti ini? Kau jatuh? aissh.. makanya kalau jalan itu pakai matamu Lee Chaejin!”

“Aku berjalan menggunakan kakiku Cho Kyuhyun-ku yang bodoh! Tapi gara-gara sepatu sialan itu aku jatuh dengan tidak elit saat turun dari bus dan itu memalukaaan! Huaaaaaaaaa~”

Kyuhyun melepaskan jasnya lalu memakaikannya di pundakku, “Jinja? huahahahaha~”, dengan cepat aku menjambak rambutnya!

“Sudahlah jangan menangis, kita pulang saja kalau begitu! dan pakai sepatumu!”

“Sireo!”

“Memangnya kau mau berjalan tanpa sepatu?”, Kyuhyun memberikan payung yang tadi dia pegang padaku lalu berjongkok membantuku memakai sepatu sialan itu.

“Kau manis sekali saat merengek seperti itu!”, Mwo? Dengan cepat aku menjitak kepalanya pelan. Disaat seperti ini masih saja sempat-sempatnya menggodaku, menyebalkan!

****

Aku sudah berganti baju dengan celana pendak dan kaos kebesaran milik Kyuhyun yang akhirnya dia berikan padaku. Err.. aku suka sekali saat memakai bajunya yang ini untuk tidur. Baiklah aku menatap datar televisi karena daritadi tidak ada acara yang bagus.

pluk!

Aissh~ bocah ituu.. dia melemparkan sweater dan selimut kecil, tepat mengenai kepalaku (==’).

“Pakai itu, nanti kau kedinginan lalu sakit!”

Aku memakai sweater lalu menggunakan selimut kecil tadi. Ini bulan Agustus tapi akhir-akhir ini udara dangat dingin dan sering hujan.

Kyuhyun datang lagi dengan membawa baskom, handuk kecil dan kotak P3K. Dia berjongkok lalu menarik pergelangan kaki kananku ke dalam air di baskom. Uwoooooow PANAS! Refleks aku mengangkat kakiku.

dug! Aku menatap Kyuhyun yang memegangi pipinya sambil menatapku garang.

“YAK! Kau masih marah karena aku telat tadi? Omo~ pipiku..”

“Aku tidak sengaja.. lagipula airnya panas! Kau ingin kakiku melepuh??”

Kyuhyun berdecak kesal lalu ke dapur dan kembali dengan menuangkan sedikit air lagi ke dalam baskom. Hohohoho~ tidakkah menuurut kalian dia manis?

“Masukan, rendam sebentar! kakimu agak terkilir sepertinya dan lihat luka ini.. aigoo~ kalau tidak bisa pakai sepatu hak tinggi kenapa masih memakainya?”

Karena siapa aku jadi memakai sepatu seperti itu hah? Rasanya aku ingin menjambak rambutnya tapi dia nampak lelah. Kasihan sekali..

“Jangan mengomel terus.. AAAW! SAKIT KYU!”, Aku menjambak rambutnya saat dia sedang menutulkan kapas dengan alkohol di lututku dengan sadisnya. Sialan!!

“Tenanglah dan jangan jambak rambutku Chaejin-ku yang sadis!”, uwooooow siapa yang sadis disini hah??

“Chaejin-ah.. bisakah kau garuk punggungku? omo! Ini sangat gatal!”, ucapnya setelah menempelkan plester di lututku.

“Cih! berbaliklah..”, Aku menggaruk punggungnya pelan.

“Sssh.. masukan tanganmu kedalam kaosku! itu tidak terasa!”, banyak maunya! Aku memasukan tanganku dan menggaruk punggungnya yang.. ehmm halus?

“Ke kanan sedikit! tidak.. turun sedikit, iya itu ke atas sedikit! Ah.. ssh seperti itu! Omo.. terus sssh.. lebih keras sedikit! Nggh.. ssh..”

Aaaaah aku tidak suka! Kenapa dia harus bersuara seperti itu??

“Yak! Aku hanya menggaruk tubuhmu kenapa kau bersuara seperti itu?!”, Aku mengeluarkan tanganku dan mendorong punggungnya.

“Chaejin-ah, Kau pasti berpikiran yang ‘iya-iya’ kan? hm?”, Kyuhyun mendekatkan wajahnya sambil tersenyum mesum. Memalukan! Isi kepalaku tertebak! Aku memejamkan mataku saat wajahnya hanya berjarak 2 cm dihadapanku.

“Kita makan dulu saja, aku tahu kau pasti lapar! Hahahahaha~”

Kyuhyun beranjak dari duduknya sambil membawa baskom dan kotak P3K tadi bersamanya. Jantungku hampir saja mau copot! Bodoh! Aku heran kenapa dia selalu bisa membuatku berdebar-debar seperti itu.

“Kau menunggu lama? kau siap dengan masakan spesialku?”, Kyuhyun mengecup pipiku dari belakang. Omo! Membuatku kaget! Bukankah dia bilang dia sudah tidak mau masak lagi?

“Ini untukmu dan ini enak!”, Sebelah tangan Kyuhyun dikalungkan di leherku, dan sebelahnya lagi memegaaaaang.. ramen cup? (==’)

“Spesial? Ini? Aissh kenapa kau tidak memasak spaghetti saja Cho Kyuhyun-ku yang bodoh?”

“Lalu keracunan? Ayolaah.. ini sangat enak! Dan aku sangat ahli membuatnya! hahaha tahun lalu kau juga hanya membuatkan jajangmyeon untukku kan?”, ucapnya bangga.

“Setidaknya aku membuatnya dengan susah payah.. aish~”

Aku mengambil ramen instan itu lalu menatapnya. Ne, tentu saja. Kau sangat ahli! Membuka bungkusnya, memasukkan bumbu lalu air panas dan tunggu 3 menit. Taraaa~ mie yang enak tersaji dihadapanmu. Aigoo bocah itu benar-benar..

Kyuhyun duduk disebelahku, “Kau pikir ini mudah? saat membuatnya, aku harus memasukan bumbunya dengan hati-hati agar tidak ada yang berceceran hingga bumbunya pas, lalu menentukan suhu air panasnya hingga panasnya pas dan menentukan takaran airnya di dalam cup! Itu sangat sulit..”

Aku menatapnya datar lalu memakan ramenku. Dasar bocah! Berapa umurnya sekarang hah? berkata seperti itu? Ckckckck~

Sekali lagi aku menatapnya yang sedang makan mie hahaha benar-benar seperti bocah! Dia nampak kelaparan sekali.

“Kyu, kau lapar? ini, makanlah.. aku tidak terlalu lapar!”

“Mawkawnlawh..”, ucapnya dengan mulut penuh. Heeey, apa benar dia ini suamiku hah? Aku mengelap bibirnya yang belepotan dan dia tersenyum bocah. Hahaha apa ini romantis? omo! menggelikan.

****

Kyuhyun meletakkan 2 cangkir coklat panas di meja lalu kembali duduk disebelahku. Aku hanya bisa menatapnya cengo. Ada apa ini? Hanya perasaanku saja atau memang dia jadi agak.. aneh? Dia tidak terbentur saat di kantor kan??

“Kenapa memandangku seperti itu? Aku tampan?”

“Kau sakit?”

“Kenapa balik bertanya? Aku sehat.. wae?”

Aku menatap cangkir yang ada di meja lalu menatapnya lagi dengan tatapan aneh.

“Itu tidak beracun! otakmu itu sempit sekali sih? makanya jangan terlalu banyak menonton drama tidak bermutu! Tidakkah kau merasa ini romantis? membuatkan coklat panas untuk istriku.. harusnya kau berterima kasih dengan ekspresi senag dan berkata ‘gomawo yeobo!’ atau ‘kau membuatkan in untukku? aku mencintaimu!’ aissh~”

“Mworago? jangan harap! Harusnya aku yang berkata seperti itu! Lihat kata-katamu aissh~ kau menonton drama aneh dimana hah? aigo aigo..”

Aku mengambil cangkirku lalu menegaknya. Satu kata! Pahitnyaaaa.. Dia lupa memasukan gula atau krim?

“Kyuuuuu~ ini pahit sekali!”

“JInja? hahaha~ makanya kau minum itu sambil menatapku Chaejin sayang, rasanya pasti akan enak dibanding melihat vampire jelek itu!”, Kalian tahu? sekarang kami sedang menonton film Eclipse. Yah. kisah percintaan antara vampire dan manusia.

Selalu percaya diri seperti itu. Menyebalkan sekali bocah ini! Membuat bulu kudukku berdiri mendengar kata-katanya itu. Kyuhyun tersenyum lalu mengambilkan krim dan susu untukku. Sepertinya dia sengaja melakukan itu. (-____-)

Aku meminum coklat panas itu sedikit lalu menaruhnya dan menyandarkan kepalaku di bahu Kyuhyun. Rasanya nyaman. Aku kembali konsentrasi ke film yang aku tonton. Aku memang suka film ini dan aku sudah membaca semua bukunya.

“Kau tahu? Aku ingin berada disampingmu seperti ini, menghabiskan waktu denganmu sampai aku tua nanti!”

“Jinja? Sebelum saat itu terjadi, pasti aku sudah kabur dengan pria yang lebih tampan darimu!”

“Mworago?? NE, kalau begitu aku akan menikahi lagi wanita yang jauh lebih cantik dan seksi darimu!”

“Hahaha berarti aku cantik dan seksi?”

“Tiffany jauh lebih seksi daripada kau, Lee Chaejin-ku yang sadis!”

JLEGER!! Tepat sasaran! Aku jadi ingat mimpi sialan tadi pagi. Kenapa harus wanita itu hah?? tidak adakah gadis lain?? menyebalkan!

“Sudahlah.. hey, apakah kau tidak merasa aku lebih tampan dari vampire itu? Edward KYUllen hahaha itu terdengar lebih baik..”, Kyuhyun mendekapku erat.

“Baik kepalamu? bodoh! Oh iya, apa kau akan menikahi gadis lain karena aku tidak bisa memasak, tidak cantik dan seksi, dan tidak pernah bilang ‘aku mencintaimu’ huh?”

“Itu kau tadi bilang mencintaiku! Hahahaha mungkin saja, tapi itu tidak akan aku lakukan, Lee Chaejin yang terbaik!”

Kata-katanya membuatku malu. Sekarang, Kyuhyun membenamkan wajahnya di lekukan leherku lalu mengecup leherku pelan. Aku tidak suka jika dalam situasi seperti ini. Kenapa? Jantungku selalu berdebar-debar. Bodoh! Bodoh! Bodoh! Aku yang bodoh? tentu saja tidak.. Kyuhyun yang bodoh!

Tangan Kyuhyun semakin mendekapku erat, bibirnya masih menciumi tengkukku sesekali leherku. Sial!

“Kau ingat? tahun lalu saat anniversary kita yang kedua, kau membuatkan aku jajangmyeon, aku melamarmu, aku bernyanyi untukmu dan akhirnya kau benar-benar menjadi milikku!”

Aku berbalik menatapnya, “Lalu?”

Lagi-lagi aku harus melihat senyum bocah bercampur dengan mesum di wajahnya. Omo! Kyuuu kenapa kau selalu menyebalkan hah?

“Aku sudah membuatkanmu ramen dan coklat panas, tidakah kau mau bernyanyi untukku?”

“Aku tidak bisa bernyanyi Cho Kyuhyun-ku yang bodoh! Kau tahu itu!”

“Jinja? Tapi aku sangat suka ‘nyanyian-mu’ Chaejin-ku yang sadis! Bagaimana?”

Kyuhyun mendorongku pelan di sofa lalu melumat bibirku. Dia melumat bibir atas dan bawahku bergantian. Oh, ayolah.. kenapa aku selalu tidak bsia berkutik saat dia melakukan hal ini padaku?

Tangan Kyuhyun menahan pinggangku agar aku berhenti menggeliat. Sial! Ini pengap sekali! Bibirnya kini berpindah ke leherku, menghisapnya lalu mengecupnya.

“Chaejin-ah.. bernyanyilah untukku!”

END

Aneh, abal sama gaje? banyak salah ketik? sudah biasa kan ya hahahaha~ semoga kalian gak muntah abis baca ini, jujur kalau saya udah cengo aja pas baca ini (.___.)v nanggung? ya sudahlah.. *gubrakk* entah feel-nya dapet atau engga.. kritik, saran diterima asal jangan bash ^^

Btw, saya sama Kyu mau ngucapin SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI *telat pisan*, maaf ya kalau ada salah selama ini *bow* buat yang mudik, jangan lupa oleh-oleh *plakk*