my wedding [part time!] #2 – PG15

Saya tahu moment-nya gak tepat karena you-know-what? gak tau? ya lebih baik tidak usah tahu *sigh

Sebenernya, tetep aja lanjutannya juga gak jelas dan abal-abal… dan entahlah sulit diungkapkan dengan kata-kata *gubrak hehehe~ dan untuk rating, gatau juga sih cuma saya tempatkan ini di PG 15 juga karena cuma bisa sebatas itu doang hahaha selamat membaca *bow*

mywedding_kyujin_parttime

–prev–

Huweeee.. kenapa rasanya aku sangat kesal jika ingat kata-kataku kemarin. Pria yang disukainya akan sangat beruntung? Cho Kyuhyun-ku yang bodoh? Beruntung? Apa dia juga tidak bisa menolak pesona Sooyoung? Ayolaaah.. dibanding nona China itu sepertinya Choi Sooyoung lebih mendekati criteria Cho Kyuhyun. Lihat saja kakinya yang jenjang dan dahinya yang bagus. Ck! (T^T)

***

Chaejin’s pov

“Hei kenapa kau lesu Chaejin-ah?”

Aku ada di coffee shop sekarang. Pria tinggi yang mengenakan kemeja kotak-kotak dan berotot dan tampan dihadapanku ini adalah boss-ku. Eric ahjussi err.. baiklah baiklah, Eric oppa yang amat sangat sangat tampan. Aku tidak bohong, sungguh! Serius! Dia tampan dan dia amat sangat sangat keren saat menjadi barista. Ah, dia juga sangat lucu karena konyol dan tidak menjaga image tampannya dengan baik. Ckckck~

“Aku hanya sedikit tidak mood dan agak pusing!”

“Ah, maaf.. sepertinya kau kelelahan karena Suho dan Amber sedang cuti!”

“Tidak, bukan karena itu”

Sebenarnya karena itu juga, aku jadi sangat lelah karena Suho dan Amber sedang cuti. Hanya ada aku, Sehun dan Eric oppa yang ikut membantu langsung beberapa hari ini. Tapi tidak pada urutan pertama yang ada di otakku saat ini.

“Lalu karena apa? Oh.. kau pasti sedih karena besok akan menerima gaji lalu berhenti dan tidak akan bertemu denganku lagi setiap hari!”

Eric oppa duduk dihadapanku sambil menyodorkan segelas cappuccino dengan gambar kelinci di tengahnya. Haha ini bagus!

“Ck! Yang ada kau yang kesepian! ahjussi yang kesepian hahahaha.. tidak, bukan karena itu! Oh iya, apa ini gratis?”

“Haha ne, kau sudah bekerja keras hari ini dan itu hadiah dariku!”

Yuhuuuu! Cappuccino buatan Eric oppa itu yang terbaik dan kalian harus mencobanya karena ini benar-benar enak, terlebih jika kau mendapatkannya gratis! Percaya padaku! Aku tidak bohong!

“Gomawoyo! Oh ya oppa, ng.. aku boleh bertanya tidak?”

“Mwo?”

“Apa aku benar-benar terlihat seperti pegawai delivery? Maksudku, apa penampilanku benar-benar separah itu bahkan saat tidak pakai seragam?”

.

.

.

“HUAHAHA, yak! Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?”

“A-ani, lupakan!”

Aku menyesap sedikit cappuccino-nya lalu menyamankan posisiku dengan menyandarkan punggung di kursi. Kalian tahu? Sepertinya aku demam.

“Apakah menurutmu penampilan itu penting?”

“Entahlah!”

“Penampilanmu memang agak payah untuk ukuran istri seorang direktur perusahaan yang cukup besar, tapi… untuk ukuran seorang mahasiswi penampilanmu lumayan, walaupun berantakan, sangat manis! Sampai sekarang aku tidak percaya kau sudah menikah.. bahkan usiamu 13 tahun lebih muda dariku ckckck”

“Sepertinya aku mengerti perasaan bujangan sepertimu ahjussi! Huahahahaha~ kau minta saja dijodohkan dengan seseorang! Kencan buta?”

OKey, sentilan keras mendarat di dahiku. Aissh berbicara penampilan itu selalu membuatku tidak percaya diri. Cho Kyuhyun akan amat sangat sangat cocok jika disandingkan dengan Choi Sooyoung dan kurasa dia akan jadi pria yang beruntung. Huhuhuhu tapi aku tidak relaaaaa.. eotteohke??

“Eh, kau sakit? Wajahmu tidak hanya terlihat lesu tapi juga pucat, kau sepertinya banyak pikiran! Apa ini soal penampilan eoh?”

“Lupakan saja oppa, aku hanya bertanya! Itu bukanlah masalah penting!”

Aku benar kan? Ini sebenarnya bukan masalah penting tapi entah kenapa daritadi berputar-putar di kepalaku dan membuat kepalaku tambah pusing dan mual. Omo! Rasanya kepalaku penuh sekali dengan hal-hal yang tidak penting.

“Mau kuantar pulang?”, tanya Eric oppa sambil menempelkan telapak tangannya di dahiku. Ah, sepertinya benar aku agak demam.

“Boleh kalau ti-“

“Tidak perlu, karena aku sudah menjemputnya Eric-ssi!”

Cho Kyuhyun? Apa aku berhalusinasi? Aku tidak meneleponnya untuk minta jemput hari ini. Ya, dia memang kadang suka menjemput tanpa aku minta, tapi ini terlalu sore untuk ukuran babi bodoh yang sedang sok sibuk itu menjemputku.

“Kukira, kau tidak akan menjemputnya Kyuhyun-ssi”

“Selama aku sempat, aku pasti menjemput istri-ku! Nah, Chaejin baby.. ayo kita pulang!”

Mwoyaaaaa? Aissssh.. menjijikan! Siapa yang tadi dia panggil baby hah? Aku? Chaejin baby? Omo! Ini menggelikan! Aku sedang mual dan dia membuatku tambah ingin muntah.

“Oppa, aku pulang duluan, oke? Sampai bertemu besok!”

Cho Kyuhyun. Babi bodoh yang benar-benar kekanakan! Omo! Omo! Bagaimana bisa dia menyeretku seperti ini saat sedang berpamitan pada atasanku? Ah, okey.. aku sedang sensitive dengan kata ‘atasan’ jadi bisa kuganti dengan boss? Boss-ku! Aissh appo~ Tanganku! tangankuuu!

Aku masuk ke dalam mobil, duduk manis lalu memasang sabuk pengaman. Melihat wajahnya membuatku tambah sakit kepala Ya Tuhan… dan bertambah. Pergelangan tanganku merah. Ck! Ayolaah.. ini KDRT namanya! Aku menyamankan posisi dudukku dengan cara agak menurunkan jok mobil agar aku bisa tidur.

“Berani-beraninya dia menyentuhmu seperti tadi!”

“Sudahlah..”

“Jadi kau suka disentuh olehnya seperti tadi eoh?”

“Hmm..”

“KAU SUKA? Demi apapun Lee Chaejin, aku berani bertaruh  tatapannya padamu tadi berbeda!”

“Jinjja?”

“Lalu dia pikir aku tidak bisa menjemputmu? Kenapa dia menawarkan wanita yang sudah menikah untuk pulang bersamanya eoh?”

“Mollayo..”

“Kenapa dia sangat perhatian padamu?”

“Molla..”

“Ke– Chaejin-ah gwaenchana?”

“Berhenti bertanya dan menyetir saja Cho Kyuhyun! Aku masih mau hidup oke? Jangan bertanya dan lakukan apapun!”

“Aku tidak boleh menyetir? Tidak boleh bernafas?!”

“CHO KYUHYUN!”

Aku menatapnya kesal. CK! Aku menyandarkan lagi tubuhku ke jok mobil dan aah.. tidak membantu! Kepalaku benar-benar sakit. Ya Tuhan, kenapa hal tidak penting itu justru berputar-putar di kepalaku? Penampilan Choi Sooyoung, motor delivery pizza, warna tali sepatu Sehun, jumlah meja di coffeeshop dan bahkan warna baju pelanggan genit tadi juga ikut terpikirkan! Kenapa warna bajunya harus pink? Kenapa tidak ungu? Kenapa tidak hijau?

Aku bisa merasakan tangan Kyuhyun menyentuh dahiku, lalu menggenggam dan mengusap tanganku dengan tangan kanannya yang bebas. Huhuhu aku pusing dan mual. (T^T)

“Kau benar tidak apa-apa? Kau demam, kita ke dokter sekarang, ne?”

“Aku hanya butuh tidur Tuan Babi!”, jawabku sambil tetap memejamkan mata. Gelap lebih baik walaupun tidak jauh lebih baik juga. Ah, abaikan. Kalian tahu kan aku sedang pusing? Jadi amat sangat wajar jika bicaraku agak kacau.

“Masih bisa mengejekku eoh?”

Omo! Bahkan sekarang kata-kata Kyuhyun terngiang-ngiang di telinga dan kepalaku. ‘Eoh? eoh? eoh? eoh? eoh?’ Aisssh jinjja! Tidak bisakah suara itu menghilang dari otakku?!

“Cho Kyuhyun! Babi gendut! Jelek! Menyebalkan! berhenti bertanya dan berbicara oke?”

.

.

.

“..Jin-ah, Chaejin-ah..”

“Mm..”

Aku mengerjapkan mataku. Ah, aku tertidur? Tapi kenapa rasanya cepat sekali sudah sampai? Sepertinya baru 5 menit aku tertidur.

“Sudah sampai?”

“Sudah 15 menit yang lalu.. Lee Chaejin-ku yang sadis!”

“Lalu kenapa tidak membangunkan aku Cho Kyuhyun-ku yang bodoh?”

Aku merenggangkan punggungku, lalu menatap bocah itu. Eh, apa aku sedang di surga? Omo! Aku melihat malaikat yang amat sangat tampan sedang menatapku.

“Bersihkan air liurmu! Ckckck”

Ish…. Aku mengelap bibirku lalu memberikan death glare terbaik untuk bocah sialan ini. Okey, aku tarik kata-kataku. Aku sedang ada di surga, lebih tepatnya surga dunia yang kadang menyesatkan. Seperti ini, ck! Yang kau lihat itu setan Lee Chaejin.. setan bukan malaikat! Aigoo.. kepalaku!

“Kyu~”

“Wae?”

“Gendong!”

“Aku dapat apa?”, bocah itu tersenyum licik.

Aku menarik kerah kemeja Kyuhyun dan mengecup bibirnya yang err.. sexy itu. Hanya satu kecupan dan itu sudah cukup membuat wajahku memerah. Ini pasti efek demam!

“Kaja nyonya babi sayang!”

***

Tadi pagi sebelum berangkat, Kyuhyun sudah mengingatkan atau err.. boleh aku sebut mengancam? Hey, mengingatkan itu dengan nada yang lembut bukan menyentak galak seperti yang dia lakukan. Dia mengancamku untuk istirahat di rumah dan tidak kemana-mana.

Bahkan dia bilang akan menyita ponsel dan mengunciku di apartemen seminggu jika aku melanggar. Aigoo itu namanya mengancam iya kan? iya kan?

Tapi sebut aku nekat dan bodoh. Aku memang istri yang tidak menurut pada suami dan aku agak menyesal. Sekarang sepertinya keadaanku semakin memburuk. Rasanya kepalaku berputar-putar. Kyuuu.. eotteohke?

“Noona, kau sakit? Astagaaa.. lihat wajahmu!”

“Nan gwaenchana.. Sehun-ah, bisa kau gantikan aku sebentar? Aku butuh duduk!”

“Kau ke ruang staff saja, ada aku dan Suho hyung disini!”

Aku duduk di ruang staff. Aissh ini menyedihkan! Aku seperti gadis melankolis yang rapuh di drama-drama. Ayoooo Lee Chaejin! Hari ini setelah menerima uang gaji, kau harus segera ke toko agak antik itu karena jam tangannya edisi terbatas DAN hari ini batas terakhir pemesanan. Aissh aku tahu toko itu agak antik, tapi toko macam apa yang tidak menerima pesanan lewat telepon atau e-mail? Demi apapun sekarang tahun 2013!

Sebenarnya aku berniat membelikannya mantel tapi err.. bahkan sekarang sudah bulan April akhir. Jadi saat aku melihat jam tangan yang sangat menggiurkan, aku memutuskan akan membelikannya itu saja. Lagipula aku jadi ingat dulu pernah merusak jam tangan mahalnya, kurasa ini tidak seberapa dengan jam tangan itu. Omo! Aneh, badanku sepertinya dingin tapi kenapa malah berkeringat?

“Chaeajin-ah, kau tidak apa-apa?”

“Tidak apa-apa oppa! Aku hanya kurang tidur!”

“Benarkah?”

Ini perasaanku saja atau memang tubuhku yang tidak konsisten? Aku merasa nafas dan suhu tubuhku panas tapi juga kenapa rasanya suhu ruangan disini terasa dingin sekali eoh? Eoh.. kenapa semuanya terasa berputar-putar? Kenapa rasanya loker dihadapanku membesar dan mengecil seperti ini? Membuatku mual saja. Hoeeks..

“Lee Chaejin! Aku tahu keadaanmu sedang tidak baik, kau ingin aku antar pulang?”

“A-ani..”

“Aku akan membawamu  ke rumah sakit!”

“Kyu….hiks”

Gelap.

*

Kyuhyun’s pov

Rasanya memang selalu melelahkan. Tapi entah kenapa rasanya rapat hari ini amat amat amat  sangat melelahkan dan aku benar-benar tidak semangat. Kalian tahu? Chaejin, dia sedang sakit dan aku tidak bisa membayangkan dia sedang meringkuk di kasur sendirian. Apa dia sudah makan? Ah, aku tidak bisa meminta Seara atau Rae Eun datang karena mereka sedang tidak ada di Seoul.

Ini karena kerja paruh waktunya itu. Ck! Kalau saja dia menurut untuk kerja paruh waktu menjadi asisten pribadiku, aku jamin dia tidak akan sakit seperti sekarang. Bukan apa-apa, aku amat sangat tahu bagaimana kondisi tubuhnya. Sejak sakit typus, dia tidak bisa terlalu lelah dan ditambah maag-nya yang sudah cukup parah, dia tidak bisa telat makan atau tidak sarapan.

“Sajangnim, setelah ini apa kita akan langsung kembali ke kantor?”

“Tidak usah seformal itu Sooyoung-ssi.. kita tidak sedang di kantor!”

“Ne, arasseo! Kyuhyun-ssi, kau tahu? Istrimu itu sangat lucu hahaha menjahilinya itu sangat menyenangkan!”

“Aissh.. yak! Siapa yang mengajarimu menjadi setan seperti itu?”

“Tentu saja atasanku! Hahahaha.. kau harus lihat ekspresinya saat aku bilang dia tukang delivery!”

Ah, entahlah kenapa perasaanku tidak enak? Lee Chaejin, kenapa rasanya kau hobi sekali membuatku cemas? Hey, apa ini yang disebut dengan kontak batin? Kurasa dia pasti suka jika aku membawakannya cheese cake dan bubur.

“Sudahlah, di depan ada toko kue, kita kesana dulu! Lalu kita ke kedai bubur yang ada di dekat stasiun!”

“Bubur buat siapa?”

“Chaejin, dia sedang sakit! Aku ingin pulang saja, jadi nanti kita ke apartemenku dulu dan kau kembali ke kantor dengan Yoon Ahjussi!”

Dddrtt..ddrtt..

Ck! Si bodoh itu pasti kesepian di apartemen sendirian tanpa makanan. Aissh.. dia pasti kelaparan!

“Chae– eh? Nuguseyo? NE?”

.

.

Aku menatap gadis bodoh, stupid atau apapun itu yang sedang tidur? pingsan? Astaga, lihatlah wajahnya yang pucat dan menyedihkan ini. Dia benar-benar bodoh eoh? Aku sudah mengingatkannya untuk diam beristirahat di rumah. Keras kepala! Kenapa kau selalu membuatku khawatir Lee Chaejin!

Perlahan aku mengusap rambutnya lalu mencium dahinya dan err.. mengecup kilat bibirnya yang menggoda. Ayolah, jangan tatap aku seolah-olah aku ini ahjussi mesum yang mencuri-curi kesempatan oke? Pertama, aku ini suaminya dan yang kedua, aku bukan Eric mesum yang mencuri kesempatan memeluk tubuh istri  orang lain. Ck! Menjengkelkan sekali dia itu.

“Bak..pao..”

Aku baru tahu ada orang pingsan yang bisa mengigau. Astagaaa… bahkan jika di film-film, setidaknya dia mengingaukan nama kekasihnya bukan makanan! Aissh.. jinjja! Apa dia lebih memikirkan makan daripada aku?

*

Chaejin’s pov

Aku mengerjapkan mataku dan err.. buram. Aku melihat bayangan seseorang, tampan.. tapi tidak berwajah malaikat walaupun tampan karena wajahnya terlihat menyeramkan.

“Ini dimana?”

“Rumah sakit Lee Chaejin!”

“Kyuu.. pusing!”

Kyuhyun mengelus rambutku. Dia mengambilkan segelas air putih di nakas lalu membantuku minum. Aah, rasanya tenggorokanku segar. Tapi sepertinya aku melupakan sesuatu yang entah apa.

“Ya! kau tidak menurut padaku lagi eoh? Aku sudah bilang untuk diam dan istirahat yang manis di rumah kan Lee Chaejin?”

“Kapan aku boleh pulang?”

Rasanya kepalaku masih sedikit berputar-putar dan aissh.. rasanya aku melupakan sesuatu. Tapi apa? Apa? Apa?

“Kau boleh pulang saat cairan infus-mu sudah habis. Tapi jangan harap kau bisa keluar dari sini secepat itu. Aku ingin kau istirahat dua atau tiga hari lagi disini sampai kondisimu benar-benar pulih. Kau tahu? Kau membuatku hampir jantungan!”

“Berlebihan!”

Kyuhyun mengecup dahi, hidung, pipi dan terakhir bibirku. Astaga! Disaat aku sakit pun bocah ini masih sempat-sempatnya melakukan hal seperti ini. Err.. maksudku ayolah, ini di rumah sakit dan ah sudahlah. Aku menyukainya. (/.\)

“Ah, ini.. ahjussi jelek itu menitipkan ini untukmu!”

Bocah itu mengeluarkan amplop coklat dan tidak usah diberitahupun sepertinya aku bisa menebak apa isinya. Hohoho~ uang gajikuuuu~ kemarilah~

Aku mengambil amplop itu dan..

Satu detik..

Dua detik..

YA TUHAN! JAM BERAPA INI? Saking kagetnya aku langsung bangun dan err.. kepalaku jadi pusing lagi. Kalau Kyuhyun tidak menahan tanganku mungkin jarum infusnya bisa lepas dan tanganku berdarah.

“Cho Kyuhyun! Sekarang jam berapa?”

“Jam 10 malam, wae?”

Aku menatap Kyuhyun yang sedang balik menatapku bingung. Astagaaa kenapa rasanya mataku panas ingin menangis?

Waktu tanggal 3 Februari aku tidak memberinya kado yang benar-benar bagus dan berkesan. Aku tidak sempat membeli kado yang benar-benar kado karena bingung harus membeli apa. Aku hanya membelikannya kue dengan hiasan fotonya dan fotoku, memasakannya jajangmyeon, serta err… kegiatan yang tidak harus aku ceritakan. Dan sekarang? Huweee… tokonya pasti sudah tutup! Eotteohke? Eotteohke? Eotteohkeeee?

“Chaejin-ah gwaenchana? Kenapa kau cemberut seperti itu? Omo! Ka-kau menangis? Waeyo? Ada yang sakit?”

Aku masih menatap Kyuhyun yang sekarang nampaknya panik melihatku dan itu membuatku tambah bersalah. Ayolah.. bahkan dia membuat pesta kejutan untukku saat aku ulang tahun kemarin.

“Eotteohke? Huwaaaaaa… tokonya pasti sudah tutup!”

Serius! Ini memalukan menangis seperti ini dihadapannya! Aku tidak bohong! Tapi mataku berkhianat! Sialan! Apa ini efek sakit?

“Toko?”

“Jam tangaaaaaaan… itu edisi terbatas dan aku ingin membeli itu!”

“Jadi kau bekerja hanya untuk sebuah jam tangan edisi terbatas?”

“Eotteohke? Eotteohkeeee?”

Sekarang, Kyuhyun mengelus rambutku lalu tersenyum. Omo! Apakah aku menyebut jam tangan? Ah, Bagus sekali Lee Chaejin! Gagal! Amat sangat gagal!

“Kau ingin aku membelinya?”

“Mana ada orang membeli kado untuk dirinya sendiri? Huweeeee.. kau tidak tahu bagaimana perasaanku! Babi bodoh! Jelek!”

“Eh?”

Ini benar-benar kacau dan sudah terlanjur kacau kan? Cho Kyuhyun, aku benar-benar istri yang mengecewakan sepertinya. Menyedihkan! Huhuhu.. Aku menutupi wajahku dengan lenganku. Ini memalukan.

Kyuhyun memelukku, tapi itu benar-benar tidak menghibur karena entah kenapa rasanya tetap ingin menangis. Ini pasti efek sakit! Aissh.. otak, hati dan tubuhku tidak kompak! Sialan!

“Kau bekerja paruh waktu untuk memberiku hadiah? Dalam rangka apa Lee Chaejin-ku yang sadis eoh?”

Aku menenggelamkan wajahku di dada Kyuhyun lalu mengangguk dan balas memeluknya erat. Wajahku pasti sangat memalukan! Ck!

“Kau tahu? Aku selalu memberikanmu hadiah yang tidak layak saat kau ulang tahun dan huweeeeeee.. bahkan saat valentine juga! Hueeeeeee.. mianhae!”

“Astaga Ya Tuhan! Apa kau benar-benar Lee Chaejin-ku yang sadis? Nyonya babi-ku yang menyebalkan? Apa saat pingsan kau terbentur?”

Bocah ini benar-benar! Aku menjambak rambutnya dengan tanganku yang bebas dari jarum infus. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu disaat aku sedang serius eoh? EOH? tidakkah dia lihat kalau wajahku sedang serius? Amat sangat serius!

“CHO BABIHYUN! KAU MENYEBALKAAAN!!”

“A-aaw! Y-yak! Lee Chaejin! Aaaaa-aw!”

Aku mengatur nafas lalu menatap Kyuhyun yang sedang meringis mengusap rambutnya yang sedikit berantakan. Agak tidak tega tapi.. omo! Bagaimana jika dia berpaling pada Sooyoung? Setidaknya Choi Sooyoung tidak akan menjambaknya dengan ‘penuh perasaan’ seperti yang aku lakukan kan? Kau bodoh Lee Chaejin!

“Aissh.. dokter bilang kau akan sangat lemas sangat sadar, ck! Bahkan tenagamu menjambak rambutku amat sangat super! Kau ingin aku botak?”

Dia ini benar-benar paling hebat jika membuatku kesal dan emosi! Kenapa air matanya tidak mau berhenti?

“Botak? Andwae.. Huweeeeee… mianhae Kyuuuu…”

ASTAGA! Bukankah tadi aku mau bilang ‘Babi gendut bodoh menyebalkan’? tapi kenapa malah kata-kata seperti itu yang keluar? Apa aku kerasukan sesuatu?

Kyuhyun menepuk-nepuk kepalaku lalu mengecup dahiku. Ah, dia juga mengusap pipiku yang basah karena air mata sialan ini. Memalukan!

“Gwaenchana.. Chaeajin-ah tapi err.. kurasa kau benar-benar harus istirahat! Oke? Tidurlah.. kau masih demam”

“Kyuuuu.. hiks.. peluuuuk!”

Kyuhyun membantuku berbaring dan sedikit bergeser agar dia bisa berbaring disebelahku. Kyuhyun memelukku sambil mengusap rambutku, hey.. ini sangat nyaman nyaman dan nyaman..

***

Aku masuk mobil, melepas high heels lalu mengurut pergelangan kakiku pelan. Aku amat sangat senang dan lega hahahaha kalian tahu aku ada dimana? Kalian harus tahu! Aku ada di pesta pernikahan Choi Sooyoung dan Shim Changmin. Kalian ingat Changmin teman SMA Kyuhyun? Ya, pokoknya ternyata mereka itu sudah bertunangan beberapa bulan lalu.

.

[flashback]

“K-kau? Kau menikah dengan Changmin? T-tapi bukankah kau bilang.. omo! Apa kau patah hati karena Kyuhyun sudah menikah jadi kau menikah dengan orang yang tidak kau cintai?”

“Ne?”

“Bukankah kau suka dengan atasanmu?”

“Hahahaha memangnya aku pernah bilang suka dengan atasanku?”

Aku menatap Sooyoung yang sedang tertawa, aah dia benar-benar cantik terlebih saat memakai gaun pengantin seperti ini. Sempurna! Tapi hey, apa itu artinya dia tidak menyukai Kyuhyun-ku?

“Chaejin-ssi”

Sekarang aku melirik Kyuhyun yang sedang mengobrol dengan Changmin. Untung jaraknya agak jauh karena memalukan jika si bodoh ini mendengarkan pembicaraanku. Dia pasti akan menertawakanku habis-habisan. Jadi aku salah menyimpulkan?

“Chaejin-ssi!”

“Eh, ne? waeyo?”

“Penampilanmu malam ini lebih baik, setidaknya lebih terlihat seperti istri seorang direktur perusaahaan! Kau manis dan menggemaskan! Ekspresimu saat itu menggemaskan!! hahaha”

Sooyoung mencubit kedua pipiku keras. Omo! Omo! Apa-apaan dia ini? Ck! Eh, tunggu.. berarti apakah waktu itu dia sudah tahu aku ini istri Kyuhyun?

“Jadi Sooyoung-ssi, err.. jadi kau sudah tahu kalau aku istri Kyuhyun?”

Wanita dihadapanku ini tersenyum lalu mengangguk semangat. Aigo aigo…

“Tentu saja! Pertama, aku ini kekasih Changmin dan lagipula bagaimana bisa aku tidak tahu kalau dimejanya ada fotomu dan ah.. jangan lupakan foto pernikahan kalian!”

Foto? Benarkah?

“Dia menaruh foto? Jinjjayo?”

“Kau tahu? Sebenarnya saat aku ke coffeeshop dia ada di mobil, dia ingin memantau bagaimana keadaanmu, dia takut kau marah jika mengunjungimu setiap hari..”

Astaga, Cho Kyuhyun! Hey, dia tidak dibayar untuk mengatakan itu kan? Maksudku.. aku benar-benar tidak tahu. TIdak mungkin bocah itu melakukan itu!

“Sebenarnya dia takut terjadi sesuatu padamu karena pegawai disana laki-laki semua, ck! dia itu protektif sekali, tidak seperti tiang listrik bodoh itu!”

Wajahku panas.

[flashback end]

.

Choi Sooyoung itu dulu pernah bekerja di café milik Changmin sebelum akhirnya bekerja menjadi sekretaris Kyuhyun atas rekomendasi Changmin. Aku merasa bodoh sendiri jadinya jika ingat itu dan err… Changmin-lah pria beruntung yang mendapatkan Choi Sooyoung. Fufufu~ Sooyoung yang malang.

Tapi aku tidak peduli hahahaha mendadak mood-ku membaik! Cho Kyuhyun menaruh fotoku di mejanya? Ah, aku baru tahu!

“Kenapa senyum-senyum seperti itu?”

“Aniyo~ apa aku tidak boleh tersenyum? Itu tandanya aku sehat Tuan babi! Memangnya kau lebih suka melihatku sakit seperti minggu lalu?”

Kyuhyun memasang sabuk pengamannya lalu menatapku, sedangkan aku? Ahahaha entah kenapa rasanya aku tidak bisa berhenti tersenyum. Kyuhyun menjalankan mobil dan aku meliriknya sekilas lalu tersenyum lagi. Ada apa denganku akhir-akhir ini? Hahaha.

“Tidak! Jangan sampai! Selain rasanya hampir mati karena mencemaskanmu, kelakuanmu saat sakit menjadi aneh! Tidak seperti dirimu yang biasanya dan itu terlihat menyeramkan Lee Chaejin-ku yang sadis! Kau benar-benar errr… manis? Manja? Aigoo.. membuatku tidak tahan!”

“Eeeiy.. kau mencemaskan aku? HA HA manisnyaaa! Ck! Kyuuuu.. ini sudah hampir seminggu dan kau belum mengembalikan ponselku!”

“Tidak ada yang menyuruhmu untuk mengabaikan nasihatku!”

“Nasihat? Ancaman Kyu! Ancaman!”

Aku melirik pemandangan malam di luar. Ah, bahkan bulan April sebentar lagi selesai sepertinya. Tidak terasa. Kalian tahu? Bersama bocah bodoh itu, waktu akan terasa sangat cepat. Sungguh!

“Err.. Kyu, kau tampan dengan dasi itu!”

Perlahan, tangan kanan Kyuhyun menggenggam tanganku sementara tangan yang lain sibuk menyetir. Hey, dia membuatku tambah ingin tersenyum. Hangaaaaat! Aku memainkan jari-jarinya yang panjang dan aku menyukai saat telapak tangannya yang besar bertautan dengan tanganku.

“Terima kasih dasinya tapi perlu kau catat! Aku selalu tampan mengenakan atau tidak mengenakan apapun!”

“Yak! Yak! Kau ini benar-benar menyebalkan Cho babihyun! Bisakah kita ganti topik dari pembahasan yang mulai ‘iya-iya’ seperti itu?”

.

.

“Baiklah, kita ganti topik! Lee babijin! Jangan pernah lirik pria lain, dan hanya lihat aku. Kau tahu? Tidak akan pernah ada pria setampan aku rela menikah dengan gadis sepertimu. Dan lagi, tidak ada pria setampan aku yang amat sangat mencintaimu, mungkin jika kau adalah pria, aku rela menjadi err.. ya kau tahu itu kan?”

Dia benar-benar bodoh. Tidak ada ungkapan lain selain itu?

Failed.

“…DAN KAU harus lihat pesan-pesan yang masuk ke ponselmu Lee Chaejin!”

“Kau membaca pesanku? Yak! Kembalikaaaaan.. Lagipula itu kan pesan dari mereka untukku dan kau berkata seolah-olah aku ini selalu melirik banyak pria!”

“Kau itu lemah terhadap pria tampan, aku tahu itu!”

“Mwo?!”

Sungguh aku ingin menjitak kepalanya saat ini tapi aku masih ingin hidup karena dia sedang menyetir. Astagaaaa.. dia benar-benar menyebalkan!

“Itu fakta, perlu kusebutkan pria yang ada disekitarmu?”

“Astaga! kau berkata seolah-olah hanya kau yang mencintaiku dan aku tidak mencintaimu! Itu artinya kau tidak percaya padaku eoh?”

“Kau mencintaiku?”

DOR!

Haruskah? Ya Tuhan.. sepertinya aku memiliki kelainan dengan situasi yang romantis, manis dengan namja bernama Cho Kyuhyun. Jantungku selalu berdebar-debar! Tarik nafaaaas.. hembuskaaan…

“Te-tentu saja aku mencintaimu Cho Kyuhyun!”

“Tidak sebesar aku mencintaimu!”

“Kata siapa? Aku lebih mencintaimu!”

“Tidak, aku lebih mencintaimu Chaejin-ah!”

“Aku lebih mencintaimu Kyu!”

“Ani, aku yang lebih mencintaimu!”

“Yak! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu? Aku lebih mencintaimu Cho Kyuhyun!”

“Tentu saja bisa karena memang aku yang lebih mencintaimu!”

“Ani, aku! Aku lebih mencintaimu! Hey, tidak bisakah kau mengalah padaku eoh?”

Uwooooow.. Kenapa dia menghentikan mobilnya mendadak seperti itu?! Dia sudah bosan hidup hah? Aku bahkan belum lulus kuliah, belum bekerja dan belum memiliki anak! Bagaimana bisa dia mengerem mendadak seperti itu?!

Aku benar-benar memiliki kelainan sepertinya, apalagi saat Kyuhyun melepas sabuk pengamannya dan mendekatkan wajahnya padaku, astaga.. wajahku panas. Hey hey ini dipinggir jalan raya! Mau apa dia?

Kyuhyun menatapku,”Tidak bisa, kalau aku mengalah itu akan melukai harga diriku! Aku tahu kau mencintaiku tapi hal yang wajar bukan kalau kau tidak suka melihat orang yang kau sayangi berdekatan dengan orang lain? Aku tahu kau cemburu pada Sooyoung karena kau mengigau it uterus beberapa hari ini! Ckckck kebodohanmu melengkapiku, Lee Chaejin..”

Perlahan bocah itu mengelus pipiku dan entah bagaimana aku bisa memejamkan mataku saat bibirnya mengecup pipiku, hidungku dan selanjutnya kalian bisa tebak. Ya, dia mengecup bibirku beberapa kali, basah tapi aku selalu suka sensasinya. Saat nafasku dan nafasnya berhembus bersamaan karena rasanya hangat.

Tangan Kyuhyun melepas sabuk pengaman yang aku pakai lalu menaruh tanganku agar melingkar di lehernya. Bibirnya yang tebal itu masih bisa kurasakan dibibirku dan tangannya kini berpindah dikedua sisi pinggangku. Omo! Apakah ini yang dinamakan reflex? Aku malah mengeratkan pelukanku di leher Kyuhyun membuat ciuman kami semakin dalam. Ah, tapi posisi ini membuatku pegal!

Ciuman Kyuhyun berpindah ke rahang lalu leherku, tapi hanya beberapa sebentar karena lagi-lagi bocah itu mencium bibirku. Aku bisa merasakan lidahnya mengelus permukaan bibirku sebelum melumatnya lagi. Kalian tahu? Bibirnya memiliki rasa tersendiri yang aneh tapi entahlah.. aku suka. Ah, ini memalukan!

Nafas! Aku tidak bisa bernafas! Aku mendorong tubuhnya pelan dan untung dia amat sangat mengerti kebutuhan manusia akan bernafas.

“Wangi apel..”

Kyuhyun tersenyum lalu mengelap bibirku yang err.. basah lalu mengecupnya lagi sekali. Setelah itu dia memasangkan lagi sabuk pengamanku. Apa kalian jijik mendengarnya? Tapi ini tidak terdengar menjijikan untukku. Aissh.. jangan tatap aku seperti itu!

“Kau harus membuktikan ucapanmu kalau kau juga sangat mencintaiku Lee Chaejin!”, Dia berbisik di dekat telingaku. Itu membuatku merinding. Kenapa dia jadi sok sexy seperti itu? Tapi harus aku akui akhir-akhir ini err.. dia memang jadi gendut? berisi? sexy? entahlah.

“N-ne?”

“Akan sangat pegal jika aku lepas kendali disini! Aku tidak ingin badanmu pegal-pegal dan harus memakai koyo seperti nenek-nenek!”

“CHO KYUHYUN!”

“Apa Lee Chaejin-ku yang sadis?”

Kyuhyun tersenyum bocah dan itu senyum favoritku. Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku. Hooooy.. wajahku akan hangus sebentar lagi hanya dengan melihat senyumnya yang seperti itu! Kurasa ini akan menjadi malam yang panjang. (T^T)

END

Maaf jika ceritanya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan mengecewakan. Saya tahu ini lagi-lagi berantakan, dan jika ada typo, anggep aja gak ada (T^T) *plakplak*

Btw btw saya postingnya agak telat tapi ya anggep aja gak telat ya hehehe kan masih dalam jangka waktu ‘minggu depan’ dan untuk readers tercinta yang udah cape-cape cari PW buat buka gembok, ayo tinggalkan komentar berupa kritik dan saran hehehe~

Untuk wida sama iftita, terima kasih sudah mengingatkan untuk posting hari ini padahal saya dalam keadaan galau dan mencoba ikhlas. Jadi, teman-teman yang bisa nonton si ‘lima’ saya ucapkan selamat, yang engga.. mari berpelukan! Oleh karena masih galau, jadi jangan bahas itu di kolom komentar yayaya (.___.) *puppy eyes* 

Yang mau chat sama saya bisa add Katalk: marshamanda #menghilang

303 comments on “my wedding [part time!] #2 – PG15

  1. yang paling kocak adalah ketika chaejin pingsan, dan dia ngigau kata ‘bak.. pau’ sumpah ngakak malem2 😀
    Aahhh, selalu iri dengan pemikiran autor nya yang selalu bisa bawa pembaca nya kedalam cerita 🙂
    Keep writing yaaaa :))

  2. Halloooooo manda ,,, aku udh tamat bca semua my wedding berkali2 tp post an bru blm jg muncul,,,,aku kangen bgt sama couple babo itu please manda bkin cerita bru my wedding yahh,,,,yaahhh

  3. Weeww fantastic baby..
    Aaahhh thor bagus bgt sih, semakin hari ff mu semakin kece badai
    Ini bgs bgt, alur ceritanya sesuai sama harapan hahahaha
    Thankyou so much buat ff yg sangat teramat emejing ini 🙂

  4. Eoni.. Aku pembaca baru.. Keluarin ff my wedding dong.. Kangen loh sama mereka.. Ayo dong lanjut kan.. Kapan keluarny eoni?? Hua.. Tolong dong eoni.. Please.. 😦 T.T

  5. annyeonghaseyo eoni. aku reader baru disini:D
    aku udah selesai baca ffnya daaaann aaaa kyuhyun si evil itu so sweet bgt tapi kenapa dia brubah jadi mesum gitu *plak
    ffnya bagus eoni, kata” rapi, konfliknya juga pas.
    semangat terus nulisnya eoni:)

  6. daebakkkk daebakkk. aku baca dari bener2 awal bgt. maaf ya thor aku cuma nge komment disini. nannti malah jd nya nge spam-_- ini masih berlanjut kan thor? duh mesti ngikutin.. btw kapan nih chaejin nya hamil?? penasarannn. mereka bkl terus2an berantem apa engga ya? kkk~ semangat thorr

  7. kereennn torr….. kkkkk. salut sama kyu gk pernah tergoda sama cewe2 cantij disekitarnya ,, haha daebak! btw lanjutannya kapan ? chaejin hamilnya kapan ?

  8. Ckck..sllu ribut tiap breng“..
    klkuanny wkt bngun dr pngsan bnr“ g d sngka..waahh..istri direktur yg unik..ga da duany d dunia..kkk

  9. Masih bingung kalau brjelajah cri FF author yg My wedding setiap Chapter beda Judul ..
    tp gak papa lah .
    My wedding Kocak aplagi Couple Kyujin .
    Sweet , Sweet ^^

  10. Sumpah ini konyol bngt…seneng x ya punya suami kya kyuhyun konyol,evil jdi satu…
    Pokoknya the best L̳̐ӛª a͡Ɨƚ…
    Keep writing ya….

  11. Haduh haduh
    Ini pasangan ya
    yg chaejin SADIS maen jambak rambut idol ku

    tpi napa NC musti diskip?
    Hagah…

    Kyaa magnae exo k dan suho
    Love Them

  12. chaejin ngak banget masa ngigau ba pao mungkin chaejin lg lapar ya kan, kalau ngigau bs milih, aku sih mending ngigau rendang wkwk….#Abaikan

Tinggalkan komentar